PPLH UB: Ini Murni Penelitian Konservasi
Saturday, February 9th 2013. Posted in Sosial
by nadifa
Dikutip dari Radar KOTA BATU- Janji pengurus PPLH
(Pusat Penelitian Lingkungan Hidup) Universitas Brawi jaya (UB) menemui warga
Gemulo, Bumiaji, Kota Batu, di tepati. Kemarin, PPLH mengadakan dialog bersama
di rumah salah satu warga Desa Bumiaji. PPLH dipimpin langsung sang ketua, Ir
Suwasono Heddy. Turut hadir tiga anggo tanya, masing- masing Dr. Ir. Arif
Rahmansyah, Dr. Istislam, dan Dr. Ir. Hendro Prasetyo. Sayangnya, dialog
tersebut tak berlangsung kondusif. Bahkan warga terkesan menghakimi PP- LH.
Warga mengaku kecewa dengan PPLH UB yang mengeluarkan hasil penelitian tentang
sumber Gemulo. Apalagi penelitian tersebut dijadikan landasan Pemkot Batu untuk
tidak mencabut izin pembangunan The Rayja.
Bambang Parianom, tokoh masyarakat Bumiaji, me
nga- takan, banyak kejanggalan dari penelitian itu. Yang paling men colok
adalah rekomenasi yang menyatakan bahwa pembangunan resort tersebut
diperbolehkan dengan jarak 100 meter dari sumber mata air. Padahal menurutnya,
rekomendasi itu bertentangan dengan Perda nomor tujuh tahun 2011 tentang
rencana tata ruang wilayah (RTRW). Karena dalam perda itu disebutkan minimal
pendirian bangunan harus 200 meter lebih dari sumber mata air. ”Hasil
penelitian itu jelas- jelas tidak masuk akal, itu yang kami kecewakan,” katanya
di tengah-tengah dialog. Lebih lanjut, Bambang mencurigai bahwa penelitian
tersebut merupakan penelitian yang se- ngaja dipesan untuk mem permulus proyek
The Rayja Resort. Karena faktanya, penelitian itu hanya dilakukan 14 hari
terhitung 7 Mei sampai 21 Mei 2012.
Ini setelah sekretaris daerah (sekda) Kota Batu
meminta PPLH me- lakukan penelitian pada 2 Mei 2012 atau lima hari sebelum
penelitian dimulai. Sementara itu, Swasono Heddy, Ketua PPLH UB membantah keras
jika penelitian tersebut merupakan penelitian pesanan pemkot kendati penelitian
tersebut diminta oleh pemkot. ”Kami murni penelitian untuk melihat kon servasi
di tempat tersebut,” ucapnya. Sedangkan Arif Rahman, anggota PPLH UB
menambahkan, pihaknya sama sekali tidak mendukung pembangunan The Rayja Resort.
PPLH UB murni melihat antisipasi jika The Rayja Resort dibangun di tempat
tersebut.
”Di tempat itu tidak ada gentongan air seperti
yang selama ini dikabarkan. Jadi saran ka mi selama pondasi tidak mele- bihi
lima meter, maka tidak ma salah dan tidak mem pe nga ruhi debit air,” paparnya.
Dalam penelitian PPLH itu ter dapat lima kesimpulan dan tiga saran. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar