Jumat, 08 Februari 2013

PPLH UB murni Penelitian Konservasi



PPLH UB: Ini Murni Penelitian Konservasi

Saturday, February 9th 2013. Posted in Sosial by nadifa

BANTAH PESANAN: Arif Rahmansyah memaparkan hasil penelitian tentang
sumber Gemulo di depan warga Bumiaji, kemarin.
Dikutip dari Radar KOTA BATU- Janji pengurus PPLH (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup) Universitas Brawi jaya (UB) menemui warga Gemulo, Bumiaji, Kota Batu, di tepati. Kemarin, PPLH mengadakan dialog bersama di rumah salah satu warga Desa Bumiaji. PPLH dipimpin langsung sang ketua, Ir Suwasono Heddy. Turut hadir tiga anggo tanya, masing- masing Dr. Ir. Arif Rahmansyah, Dr. Istislam, dan Dr. Ir. Hendro Prasetyo. Sayangnya, dialog tersebut tak berlangsung kondusif. Bahkan warga terkesan menghakimi PP- LH. Warga mengaku kecewa dengan PPLH UB yang mengeluarkan hasil penelitian tentang sumber Gemulo. Apalagi penelitian tersebut dijadikan landasan Pemkot Batu untuk tidak mencabut izin pembangunan The Rayja.
Bambang Parianom, tokoh masyarakat Bumiaji, me nga- takan, banyak kejanggalan dari penelitian itu. Yang paling men colok adalah rekomenasi yang menyatakan bahwa pembangunan resort tersebut diperbolehkan dengan jarak 100 meter dari sumber mata air. Padahal menurutnya, rekomendasi itu bertentangan dengan Perda nomor tujuh tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW). Karena dalam perda itu disebutkan minimal pendirian bangunan harus 200 meter lebih dari sumber mata air. ”Hasil penelitian itu jelas- jelas tidak masuk akal, itu yang kami kecewakan,” katanya di tengah-tengah dialog. Lebih lanjut, Bambang mencurigai bahwa penelitian tersebut merupakan penelitian yang se- ngaja dipesan untuk mem permulus proyek The Rayja Resort. Karena faktanya, penelitian itu hanya dilakukan 14 hari terhitung 7 Mei sampai 21 Mei 2012.
Ini setelah sekretaris daerah (sekda) Kota Batu meminta PPLH me- lakukan penelitian pada 2 Mei 2012 atau lima hari sebelum penelitian dimulai. Sementara itu, Swasono Heddy, Ketua PPLH UB membantah keras jika penelitian tersebut merupakan penelitian pesanan pemkot kendati penelitian tersebut diminta oleh pemkot. ”Kami murni penelitian untuk melihat kon servasi di tempat tersebut,” ucapnya. Sedangkan Arif Rahman, anggota PPLH UB menambahkan, pihaknya sama sekali tidak mendukung pembangunan The Rayja Resort. PPLH UB murni melihat antisipasi jika The Rayja Resort dibangun di tempat tersebut.
”Di tempat itu tidak ada gentongan air seperti yang selama ini dikabarkan. Jadi saran ka mi selama pondasi tidak mele- bihi lima meter, maka tidak ma salah dan tidak mem pe nga ruhi debit air,” paparnya. Dalam penelitian PPLH itu ter dapat lima kesimpulan dan tiga saran. (radar)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar