Wafatnya Tokoh Konflik Gemulo
Wafatnya Tokoh Konflik
Gemulo
Sehari menjelang pemaparannya dalam penanganan konflik di kawasan mata air
Umbul Gemulo, di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, anggota Ombudsman Republik
Indonesia (ORI), Dr. Ibnu Tri cahyo, SH,MH meninggal dunia, Rabu (6/3), pukul
14.15 WIB. Rencananya, hari ini (7/3)
almarhum akan menyampaikan hasil kajiannya terkait konflik pengembang Hotel The
Rayja dan warga peduli mata air yang diwakili Forum Masyarakat Peduli Mata Air
(FMPMA).
“Almarhum merupakan dosen di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB). Ia
merupakan anggota ORI periode 2011-2016,” ujar Susantinah
Rahayu, Kepala Humas UB. Saat ini almarhum telah berusia 58 tahun, dan
memiliki seorang istri
serta empat orang anak. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit
Saiful Anwar (RSSA) Malang setelah sempat dirawat selama seminggu. Jenazah akan
disemayamkan di rumah duka di jalan Gamalama II nomor 8 Malang dan
rencannya akan dimakamkan di TPU Asri Gading.
Dr Ibnu Tricahyo SH MH (58 tahun), pria kelahiran Malang 12 Februari 1955
adalah Sarjana Hukum Tata Negara (HTN) lulusan Universitas Brawijaya tahun
1984. Almarhum kemudian meneruskan pendidikan di Magister Ilmu Hukum
Universitas Padjadjaran dan lulus pada tahun 1991.
Mengambil program doktor di Universitas Brawijaya tahun 2002. Almarhum
mengabdikan diri sebagai dosen sejak 1986. Suami Sri Widodo Ananingsih ini
dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemda Malang
Raya, terutama dalam hal pembangunan Malang Town Square (Matos) dan Alun-alun
Junction (AAJ), dan Malang Olympic Garden (MOG).
Sampai saat ini Dr Ibnu Tricahyo SH MH adalah anggota Ombudsman Republik
Indonesia (ORI) periode 2011-2016. Rencananya, hari ini almarhum akan
menyampaikan hasil kajiannya terhadap konflik yang terjadi di kawasan Sumber
Mata Air Umbul Gemulo.
Juru bicara FMPMA menyatakan ikut berbela sungkawa terhadap meninggalnya
almarhum. Padahal pihaknya menaruh harapan besar terhadap ORI untuk mendapatkan
keadilan dalam penyelamatan mata air Umbul Gemulo. “Tetapi kita tetap yakin dan
optimis bahwa perjuangan kita untuk menyelamatkan mata air akan berhasil,”ujar
Imam saat dihubungi via ponselnya. |mo-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar