Minggu, 10 Maret 2013

PP No 27 Th 2012 Izin Lingkungan bagian 2



4.  perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;
                                                                            
5.  perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau
Kegiatan;

                                                                                      
- 22 -


6.  perubahan   waktu   atau   durasi   operasi   Usaha dan/atau Kegiatan;

7.  Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin Lingkungan;

8.  terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan                       dalam        rangka        peningkatan perlindungan  dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau

9.  terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar            akibat         peristiwa alam    atau   karena akibat            lain,   sebelum   dan   pada   waktu  Usaha dan/atau             Kegiatan            yang bersangkutan dilaksanakan;

d.  terdapat     perubahan     dampak     dan/atau     risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan hasil kajian analisis         risiko               lingkungan       hidup          dan/atau  audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atau

e.   tidak    dilaksanakannya   rencana   Usaha   dan/atau Kegiatan  dalam  jangka  waktu  3  (tiga)  tahun  sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

(3)  Sebelum    mengajukan    permohonan    perubahan    Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,  huruf   d,   dan  huruf  e,  penanggung  jawab  Usaha dan/atau                     Kegiatan                 wajib          mengajukan         permohonan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.

(4)   Penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup dilakukan melalui:

a.   penyusunan  dan  penilaian  dokumen  Amdal  baru;
atau

b.  penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan RKL-RPL.

(5)  Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan melalui penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL baru.

(6)  Penerbitan       perubahan       Rekomendasi       UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dalam hal perubahan Usaha dan/atau Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria wajib Amdal.

(7)   Penerbitan      perubahan      Izin      Lingkungan      dilakukan bersamaan                    dengan     penerbitan     perubahan     Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.

(8) Ketentuan ...

    
- 23 -


(8)  Ketentuan   lebih   lanjut   mengenai   kriteria   perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  dan  tata cara perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan  Hidup,  perubahan  Rekomendasi  UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (4),  ayat  (5),  dan  ayat  (6)  diatur dengan Peraturan Menteri.


Pasal 51

(1)   Dalam    hal    terjadi    perubahan    kepemilikan    Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50    ayat    (2)    huruf    a,    Menteri,    gubernur,    atau
bupati/walikota   sesuai    kewenangannya    menerbitkan perubahan Izin Lingkungan.

(2)   Dalam     hal    terjadi     perubahan     pengelolaan     dan pemantauan  lingkungan  hidup  sebagaimana  dimaksud dalam  Pasal  50  ayat  (2)  huruf  b,  penanggung  jawab Usaha   dan/atau   Kegiatan              menyampaikan laporan perubahan          kepada                      Menteri,      gubernur,             atau bupati/walikota.

(3)   Berdasarkan laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat  (2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai  kewenangannya             menerbitkan         perubahan      Izin Lingkungan.


Pasal 52

Ketentuan lebih  lanjut  mengenai  tata  cara  penerbitan  Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 sampai dengan Pasal 51 diatur dengan Peraturan Menteri.



Bagian Ketiga

Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan

Pasal 53

(1)   Pemegang Izin Lingkungan berkewajiban:

a.     menaati  persyaratan  dan  kewajiban  yang  dimuat dalam  Izin  Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;



b. membuat ...

    
- 24 -


b.    membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap                 persyaratan   dan   kewajiban   dalam   Izin Lingkungan                 kepada          Menteri,    gubernur,     atau bupati/walikota; dan

c.     menyediakan  dana  penjaminan  untuk  pemulihan fungsi  lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2)   Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan.



BAB V

KOMISI PENILAI AMDAL



Pasal 54

(1)   Komisi Penilai Amdal dibentuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2)   Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:

a.   Komisi Penilai Amdal Pusat;

b.  Komisi Penilai Amdal provinsi; dan

c.   Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota.

(3)   Komisi Penilai Amdal Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  huruf a menilai dokumen Amdal untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang:

a.   bersifat strategis nasional; dan/atau b.   berlokasi:
1.     di lebih dari 1 (satu) wilayah provinsi;

2.     di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sedang dalam sengketa dengan negara lain;

3.     di wilayah laut lebih dari 12 (duabelas) mil laut diukur  dari  garis  pantai  ke  arah  laut  lepas; dan/atau

4.     di   lintas    batas    Negara    Kesatuan    Republik
Indonesia dengan negara lain.

(4)   Komisi  Penilai  Amdal  provinsi  sebagaimana  dimaksud pada ayat  (2) huruf b menilai dokumen Amdal untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang:


a. bersifat ...

     
- 25 -


a.   bersifat strategis provinsi; dan/atau b.   berlokasi:
1.     di  lebih  dari  1  (satu)  wilayah  kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;

2.     di lintas kabupaten/kota; dan/atau

3.     di wilayah laut paling jauh 12 (duabelas) mil dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

(5)   Komisi   Penilai    Amdal   kabupaten/kota    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menilai dokumen Amdal untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang:

a.   bersifat strategis kabupaten/kota dan tidak strategis;
dan/atau

b.  di wilayah laut paling jauh 1/3 (satu pertiga) dari wilayah laut kewenangan provinsi.

(6)   Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang bersifat strategis nasional,                      strategis       provinsi,       atau        strategis kabupaten/kota,    serta    tidak    strategis    sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, ayat (4) huruf a, dan ayat (5) huruf a ditetapkan oleh Menteri.



Pasal 55

(1)   Komisi Penilai Amdal Pusat menilai dokumen Amdal yang disusun dengan menggunakan pendekatan terpadu atau kawasan,      jika                   terdapat             Usaha    dan/atau    Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3), ayat (4), dan/atau ayat (5).

(2)   Komisi Penilai Amdal provinsi menilai dokumen Amdal yang disusun dengan menggunakan pendekatan terpadu atau kawasan,  jika terdapat Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) dan ayat (5).



Pasal 56

(1)   Susunan Komisi Penilai Amdal terdiri atas:

a.   ketua;

b.  sekretaris; dan c.     anggota.

(2) Ketua ...

        












- 26 -


(2)   Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan huruf b, berasal dari:

a.   instansi   lingkungan   hidup   Pusat,   untuk   Komisi
Penilai Amdal Pusat;

b.  instansi  lingkungan  hidup  provinsi,  untuk  Komisi
Penilai Amdal provinsi; dan

c.   instansi  lingkungan  hidup  kabupaten/kota,  untuk
Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota.

(3)   Anggota Komisi Penilai Amdal terdiri atas:

a.   untuk  Komisi  Penilai  Amdal  Pusat,  beranggotakan unsur dari:

1.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang penataan ruang;

2.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan    di    bidang    perlindungan   dan pengelolaan lingkungan hidup;

3.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang dalam negeri;

4.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

5.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang pertahanan;

6.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang penanaman modal;

7.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang pertanahan;

8.     instansi  Pusat  yang  menyelenggarakan  urusan pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan;

9.      instansi Pusat yang membidangi Usaha dan/atau
Kegiatan;

10.    instansi Pusat yang terkait dengan dampak Usaha dan/atau Kegiatan;

11.    wakil pemerintah provinsi yang bersangkutan;

12.    wakil        pemerintah        kabupaten/kota         yang bersangkutan;

13.    ahli    di    bidang    perlindungan    dan    pengelolaan lingkungan hidup;

14.    ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

15. ahli ...

     
- 27 -


15.  ahli di bidang yang berkaitan dengan dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

16.  organisasi lingkungan hidup;

17.  masyarakat terkena dampak; dan/atau

18.  unsur lain sesuai kebutuhan.

b.  untuk Komisi Penilai Amdal provinsi, beranggotakan unsur dari:

1.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan di bidang penataan ruang provinsi;

2.    instansi      yang                     menyelenggarakan         urusan pemerintahan    di   bidang    perlindungan   dan pengelolaan lingkungan hidup provinsi;

3.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan    di   bidang    penanaman    modal provinsi;

4.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan di bidang pertanahan provinsi;

5.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan di bidang pertahanan provinsi;

6.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan di bidang kesehatan provinsi;

7.    instansi      Pusat      dan/atau      daerah      yang membidangi   Usaha   dan/atau   Kegiatan   yang bersangkutan;

8.    wakil instansi Pusat, instansi provinsi, dan/atau kabupaten/kota yang urusan pemerintahannya terkait               dengan    dampak     Usaha     dan/atau Kegiatan;

9.    wakil      pemerintah      kabupaten/kota      yang bersangkutan;

10.  pusat studi lingkungan hidup perguruan tinggi yang bersangkutan;

11.  ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana
Usaha dan/atau Kegiatan;

12.  ahli di bidang yang berkaitan dengan dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

13.  organisasi lingkungan hidup;

14. masyarakat ...

    
- 28 -


14.  masyarakat terkena dampak; dan/atau

15.  unsur lain sesuai kebutuhan.

c.   untuk     Komisi    Penilai    Amdal     kabupaten/kota, beranggotakan unsur dari:

1.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan    di     bidang    penataan     ruang kabupaten/kota;

2.    instansi      yang                     menyelenggarakan         urusan pemerintahan    di   bidang    perlindungan   dan pengelolaan lingkungan hidup kabupaten/kota;

3.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan    di   bidang    penanaman    modal kabupaten/kota;

4.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan        di        bidang        pertanahan kabupaten/kota;

5.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan        di        bidang        pertahanan kabupaten/kota;

6.    instansi      yang      menyelenggarakan      urusan pemerintahan         di         bidang         kesehatan kabupaten/kota;

7.    wakil instansi Pusat, instansi provinsi, dan/atau kabupaten/kota yang urusan pemerintahannya terkait               dengan    dampak     Usaha     dan/atau Kegiatan;

8.    ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana
Usaha dan/atau Kegiatan;

9.    ahli di bidang yang berkaitan dengan dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan;

10. wakil  dari  organisasi  lingkungan  yang  terkait dengan                 Usaha     dan/atau     Kegiatan     yang bersangkutan;

11. masyarakat terkena dampak; dan

12. unsur lain sesuai kebutuhan.




Pasal 57 ...


- 29 -


Pasal 57

(1)   Dalam  hal  instansi  lingkungan  hidup  kabupaten/kota bertindak sebagai Pemrakarsa dan kewenangan penilaian Amdalnya berada di kabupaten/kota yang bersangkutan, penilaian   Amdal  terhadap                 Usaha   dan/atau  Kegiatan tersebut dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal provinsi.

(2)   Dalam hal instansi lingkungan hidup provinsi bertindak sebagai Pemrakarsa dan kewenangan penilaian Amdalnya berada di provinsi  yang bersangkutan, penilaian Amdal terhadap Usaha dan/atau  Kegiatan tersebut dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal Pusat.



Pasal 58

(1)   Komisi Penilai Amdal wajib memiliki lisensi dari Menteri, gubernur,                     atau      bupati/walikota     sesuai      dengan kewenangannya.

(2)   Ketentuan  mengenai  persyaratan  dan  tata  cara  lisensi sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  diatur  dengan Peraturan Menteri.



Pasal 59

Komisi Penilai Amdal dibantu oleh:

a.     tim teknis Komisi Penilai Amdal yang selanjutnya disebut tim teknis; dan

b.    sekretariat Komisi Penilai Amdal.



Pasal 60

(1)   Tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 huruf a terdiri atas:

a. ahli  dari  instansi  teknis  yang  membidangi  Usaha dan/atau  Kegiatan yang bersangkutan dan instansi lingkungan hidup; dan

b. ahli lain dan bidang ilmu yang terkait.

(2)   Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan keanggotaan tim  teknis         sebagaimana                 dimaksud    pada    ayat    (1) ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.


Pasal 61 ...

      
- 30 -



Pasal 61

(1)   Sekretariat Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud dalam  Pasal  59  huruf  b  mempunyai  tugas  di  bidang kesekretariatan,                             perlengkapan,    penyediaan   informasi pendukung, dan  tugas lain yang diberikan oleh Komisi Penilai Amdal.

(2)   Sekretariat Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud pada  ayat   (1)  dipimpin  oleh  kepala  sekretariat  yang dijabat oleh pejabat  setingkat eselon III ex officio pada instansi lingkungan hidup  Pusat  dan pejabat setingkat eselon IV            ex   officio    pada         instansi            lingkungan      hidup provinsi dan kabupaten/kota.



Pasal 62

Anggota Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal  56  dan  anggota  tim  teknis  sebagaimana  dimaksud dalam     Pasal 60             dilarang     melakukan                   penilaian   terhadap dokumen Amdal yang disusunnya.



Pasal 63

Ketentuan lebih  lanjut  mengenai  tata  kerja  Komisi  Penilai Amdal  Pusat,  Komisi  Penilai  Amdal  provinsi,  dan  Komisi Penilai         Amdal              kabupaten/kota                 diatur   dengan   Peraturan Menteri.





BAB VI

PEMBINAAN DAN EVALUASI KINERJA


Bagian Kesatu

Pembinaan terhadap Penatalaksanaan Amdal dan UKL-UPL



Pasal 64

(1)   Instansi lingkungan hidup Pusat melakukan pembinaan terhadap:

a.   Komisi  Penilai  Amdal  provinsi  dan  Komisi  Penilai
Amdal kabupaten/kota; dan


b. instansi ...

     

- 31 -


b.  instansi lingkungan hidup provinsi dan kabupaten/
kota.

(2)   Instansi      lingkungan     hidup     provinsi      melakukan pembinaan terhadap:

a.   Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota; dan b.   instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.
(3)   Pembinaan    sebagaimana    dimaksud    pada    ayat    (1)
dilakukan paling sedikit melalui:

a.
pendidikan dan pelatihan Amdal;

b.
bimbingan teknis UKL-UPL; dan
c.
penetapan    norma,    standar,    prosedur, kriteria.
dan/atau


Pasal 65

(1)   Pemerintah      dan     pemerintah     daerah     membantu penyusunan Amdal atau UKL-UPL bagi Usaha dan/atau Kegiatan    golongan                 ekonomi    lemah       yang     berdampak penting terhadap lingkungan hidup.

(2)   Penyusunan Amdal atau UKL-UPL bagi Usaha dan/atau Kegiatan  golongan    ekonomi      lemah           sebagaimana dimaksud    pada                  ayat    (1)     dibantu      oleh      instansi   yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan.

(3)   Dalam   hal   Usaha    dan/atau   Kegiatan   sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah pembinaan atau pengawasan lebih dari 1 (satu) instansi yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan, penyusunan Amdal atau UKL- UPL bagi Usaha  dan/atau Kegiatan yang direncanakan, dilakukan     oleh          instansi      yang             membidangi   Usaha dan/atau Kegiatan yang bersifat dominan.



Bagian Kedua

Evaluasi Kinerja

Pasal 66

(1)   Instansi  lingkungan  hidup  Pusat  melakukan  evaluasi kinerja terhadap penatalaksanaan:

a.   Amdal  yang  dilakukan  oleh  Komisi  Penilai  Amdal provinsi                   dan/atau       Komisi       Penilai      Amdal kabupaten/kota; dan


b. UKL-UPL ...

    

- 32 -


b.  UKL-UPL  yang  dilakukan  oleh  instansi  lingkungan hidup  provinsi dan/atau instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.

(2)   Instansi lingkungan hidup provinsi melakukan evaluasi kinerja terhadap penatalaksanaan:

a.   Amdal  yang  dilakukan  oleh  Komisi  Penilai  Amdal kabupaten/kota; dan

b.  UKL-UPL  yang  dilakukan  oleh  instansi  lingkungan hidup kabupaten/kota.

(3)   Evaluasi  kinerja  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)
dan ayat (2) paling sedikit dilakukan terhadap:

a.   pelaksanaan   norma,   standar,   prosedur,   dan/atau kriteria di bidang Amdal dan UKL-UPL;

b.  kinerja     Komisi     Penilai     Amdal     provinsi     dan kabupaten/kota; dan

c.   kinerja  pemeriksa  UKL-UPL  di  instansi  lingkungan hidup provinsi dan kabupaten/kota.



Pasal 67

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan evaluasi               kinerja   sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   64 sampai dengan Pasal 66 diatur dengan Peraturan Menteri.



BAB VII PENDANAAN

Pasal 68

Penyusunan  dokumen  Amdal  atau  UKL-UPL  didanai  oleh Pemrakarsa,  kecuali  untuk  Usaha  dan/atau  Kegiatan  bagi golongan ekonomi lemah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
65 ayat (1).






(1)   Dana kegiatan:

Pasal 69


a.   penilaian Amdal yang dilakukan oleh komisi Penilai Amdal,  tim  teknis,  dan  sekretariat  Komisi  Penilai Amdal; atau


b. pemeriksaan ...

    
- 33 -


b.  pemeriksaan   UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan                         hidup       pusat,       provinsi,       atau kabupaten/kota

dialokasikan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2)   Jasa penilaian dokumen Amdal dan pemeriksaan UKL- UPL yang  dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal dan tim teknis  dibebankan  kepada  Pemrakarsa  sesuai  dengan peraturan perundang-undangan.



Pasal 70

Dana pembinaan dan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh instansi                  lingkungan      hidup      Pusat,      provinsi,      dan kabupaten/kota   sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   64 sampai dengan Pasal 66 dialokasikan dari anggaran instansi lingkungan hidup Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.





BAB VIII

SANKSI ADMINISTRATIF


Pasal 71

(1)   Pemegang  Izin  Lingkungan  yang  melanggar  ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi administratif yang meliputi:

a.   teguran tertulis;

b.  paksaan pemerintah;

c.   pembekuan Izin Lingkungan; atau d.   pencabutan Izin Lingkungan.
(2)   Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)         diterapkan      oleh     Menteri,      gubernur,      atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.



Pasal 72

Penerapan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 71 ayat (2) didasarkan atas:


a. efektivitas ...

    
- 34 -


a.     efektivitas   dan   efisiensi   terhadap   pelestarian   fungsi lingkungan hidup;

b.    tingkat  atau  berat  ringannya  jenis  pelanggaran  yang dilakukan oleh pemegang Izin Lingkungan;

c.     tingkat  ketaatan  pemegang  Izin  Lingkungan  terhadap pemenuhan  perintah  atau  kewajiban  yang  ditentukan dalam izin lingkungan;

d.    riwayat ketaatan pemegang Izin Lingkungan; dan/atau

e.     tingkat   pengaruh    atau   implikasi   pelanggaran   yang dilakukan              oleh          pemegang    Izin    Lingkungan    pada lingkungan hidup.





BAB IX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 73

Dokumen   lingkungan   yang   telah   mendapat   persetujuan sebelum  berlakunya  Peraturan  Pemerintah  ini,  dinyatakan tetap berlaku dan dipersamakan sebagai Izin Lingkungan.



Pasal 74

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak                 Lingkungan     Hidup   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia               Tahun      1999   Nomor   59,   Tambahan   Lembaran Negara              Republik   Indonesia    Nomor  3838)    dicabut    dan dinyatakan tidak berlaku.



Pasal 75

Peraturan    Pemerintah   ini   mulai   berlaku    pada    tanggal diundangkan.







Agar ...

    

- 35 -


Agar      setiap      orang     mengetahuinya,     memerintahkan pengundangan      Peraturan      Pemerintah      ini      dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.





Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Februari 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 23 Februari 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMIR SYAMSUDIN



LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 48







Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Asisten Deputi Perundang-undangan
Bidang Perekonomian,






SETIO SAPTO NUGROHO  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar