Kamis, 07 Maret 2013

Dr Ibnu Tricahyo SH MM tutup usia saat akan menyampaikan kajiannya



Ombudsman RI Tutup Usia
Kamis, 07/03/2013 08:52 WIB
Memo — Kabar mengejutkan menyeruak dari Kota Malang. Dr Ibnu Tricahyo SH MM meninggal dunia sekitar pukul 14.15, Rabu (6/3/2013) kemarin. Padahal Kamis (7/3/2013), anggota Ombudsman Republik Indonesia dijadwalkan akan memaparkan hasil penanganan konflik di kawasan mata air Umbul Gemulo, di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Hari ini semestinya Ibnu menyampaikan hasil kajiannya terkait konflik pengembang Hotel The Rayja dan warga peduli mata air yang diwakili Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA).
“Almarhum merupakan dosen di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB). Dia merupakan anggota ORI periode 2011-2016,” ujar Susantinah Rahayu, Kepala Humas UB.
Saat ini, almarhum telah berusia 58 tahun, dan memiliki seorang istri serta empat orang anak. Dia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang setelah sempat dirawat selama seminggu.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jl Gamalama II nomor 8 Malang dan rencananya akan dimakamkan di TPU Gading Kasri. Dr Ibnu Tricahyo SH MH (58 tahun), pria kelahiran Malang 12 Februari 1955 adalah Sarjana Hukum Tata Negara (HTN) lulusan Universitas Brawijaya tahun 1984.
Almarhum kemudian meneruskan pendidikan di Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran dan lulus pada tahun 1991. Mengambil program doktor di Universitas Brawijaya tahun 2002.
Almarhum mengabdikan diri sebagai dosen sejak 1986. Suami Sri Widodo Ananingsih ini dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemda Malang Raya, terutama dalam hal pembangunan Malang Town Square (Matos) dan Alun-alun Junction (AAJ) dan Malang Olympic Garden (MOG).
Sampai saat ini, Dr Ibnu Tricahyo SH MH adalah anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) periode 2011-2016. Imam Yunanto, juru bicara FMPMA menyatakan ikut berbela sungkawa terhadap meninggalnya almarhum. Padahal pihaknya menaruh harapan besar terhadap ombudsman untuk mendapatkan keadilan dalam penyelamatan mata air Umbul Gemulo.
“Tetapi kita tetap yakin dan optimis bahwa perjuangan kita untuk menyelamatkan mata air akan berhasil,”ujar Imam saat dihubungi via ponselnya. Selamat jalan, perjuanganmu akan selalu dikenang masyarakat Malang Raya.
  (dan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar