Selasa, 26 Maret 2013

Batu, butuh 30 % Hutan Perawan



Butuh 30 Persen Hutan Primer
Dikutip dari Radar Batu (Ziqi): March 23, 2013
KOTA BATU- Untuk menyelamatkan daerah hulu Brantas perlu kerja keras. Berdasarkan estimasi pakar teknik lingkungan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya, Dr Eddy Sudjono, Batu butuh 30 persen hutan primer. Yaitu hutan yang di dalamnya penuh tanaman tegakan. Banyaknya porsi hutan primer yang dibutuhkan itu menurutnya karena Kota Batu sebagai daerah tempat hulu Brantas. Karena hutan primer, maka hutan ini tak boleh dijamah untuk produksi.
Tanaman tegakan yang ada juga tidak boleh ditebang dengan alasan apapun. ”Kalau perlu jadikan semacam hutan yang benar-benar murni, lengkap dengan binatangnya,” ujar ketua program studi teknik lingkungan fakultas teknik sipil ITS itu. Tanaman tegakan dalam hutan primer minimal 100 pohon. Selain di-setting menjadi penadah air hujan, saat musim kemarau seperti sekarang penyiraman harus rutin dilakukan. ”Hutan primer ini sekaligus untuk menyimpan cadangan air lebih la ma di dalam tanah,” tukasnya. Demikian pula ketika berbicara tentang RTRW (rencana tata ruang dan wilayah) serta RDTRK (rencana detail tata ruang kota) Batu. Pemkot dan DPRD Kota Batu harus menegaskan aturan bahwa kawasan sumber air dan desa sekitar hulu Brantas harus bersih dari rencana laju pembangunan fisik.
Pemetaan sumber air yang tersisa di kota dingin ini harus dimasukkan ke dalam RTRW dan RDTRK. Di dalamnya harus dicantumkan pula la ra-ngan membangun bangunan di sekitar sumber air. ”Ini ikhtiar penting bagi eksekutif dan legislatif dalam melindungi sumber air di Batu,” terangnya. Sementara itu ahli perencanaan wilayah kota Universitas Brawi jaya, Dr. Budi Sugiharto menambahkan, aturantata ruang di Batu harus ditaati. Kawasan resapan air tak boleh dibangun
bangunan apa pun. Menurutnya, sebagai daerah penjaga hulu Brantas, Batu wajib konsen pada pelestarian lingkungan. ”Kalau pun ada pembangunan, lebih baik semuanya dipusatkan di kota,” kata dosen fakultas teknik UB itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar