Rabu, 30 Januari 2013

Kepala KPPT Batu dihujat warga Kec Bumiaji



Kecewa, Warga Hujat Kepala KPPT
Rabu, 30 Januari 2013 19:57 WIB | Dibaca: 58 | Editor: Adi Agus Santoso | Reporter : Iksan Fauzi
SURYA Online, BATU - Sekitar 50 warga menghujat Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Batu, Syamsul Bakrie yang tidak mencabut izin pembangunan hotel The Rayja, Rabu (30/1/2013).

Bahkan kata banci, diungkapkan Ketua Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) Kota Batu Imam Yunanto, saat mendatangi kantor KPPT. Pada saat bersamaan, Syamsul memilih kabur meninggalkan kantor sebelum warga mendatangi kantornya.

Setelah dicari, akhirnya Syamsul ditemukan berada di ruang Wakil Wali Kota. Kaji Rudi, perwakilan warga lalu menghujatnya sebagai pejabat tak berpihak pada masyarakat. Hujatan Kaji Rudi didasarkan kepada sikap Syamsul, yang tidak mau mencabut izin The Rayja. Padahal, warga sekitar hotel menolak pembangunan itu dengan alasan merusak sumber mata air Umbul Gemulo seperti isi somasi yang dilayangkan FMPMA Jumat pekan lalu. Apalagi, keluarnya dokumen izin mendirikan bangunan (IMB) kepada pemilik The Rayja, Willy Suhartanto lebih dulu daripada keluarnya dokumen UKL-UPL.

Kepada warga, Syamsul mengatakan, pada saat pihak The Rayja mengajukan IMB, memang UKL-UPL belum keluar dan dalam proses pembuatan. IMB keluar dulu sebelum UKL-UPL karena itu kebijakan Pemkot.  Pernyataan Syamsul langsung direspon Rudi. "Berarti perijinan bersifat pribadi (tidak sesuai peraturan). IMB ke luar dulu, sebelum izin UKL-UPL keluar," tegasnya.

Rudi lalu menambahkan, sekarang dalam UKL-UPL ada ketentuan, kalau pembangunan itu berdampak sosial dalam hal ini masyarakat menolak karena dikhawatirkan dengan adanya pembangunan itu akan merusak sumber air Gemulo, maka Pemkot harus mencabut izin tersebut.

"Sudah satu tahun ini warga sekitar gemulo resah. Tapi Pemkot tidak menanggapi. Sekarang kamu minta waktu lagi (untuk ambil keputusan). Kami mencari keadilan dipingpong ke sana kemari. Kamu tidak memperhatikan kebutuhan rakyat Batu. Sumber Gemulo ini bukan hanya memenuhi kebutuhan orang Batu saja, tapi orang Malang juga. Ada 21 pipa Hippam dan PDAM mengambil air dari Gemulo," katanya.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar