The Rayja Cottage Mulai
Digarap
Jumat, 23
November 2012 20:43 WIB |
| Editor:
Rudy Hartono | Reporter : Iksan Fauzi
SURYA Online, BATU - Pemilik
The Rayja Cottage di Jalan Raya Punten, Kota Batu, mulai menggarap tempat
peristirahatan di lahan seluas 9.358 meter per segi. Rencana di atas lahan itu
dibuat bangunan peristirahatan seluas 8.895 meter per segi dengan ketinggian 12
meter.
Sejak Jumat (23/11/2012) pagi, belasan pekerja terlihat mendirikan gudang peralatan. Beberapa bahan seperti triplek, seng, batu, dan kayu mulai disediakan. Satu alat berat seperti bulldozer pun dikerahkan. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah. Di lahan itu, terdapat gunungan tanah bekas pengerukan yang dilakukan beberapa bulan lalu.
Jubir The Rayja, Suryo Widodo membenarkan bahwa pembangunan The Rayja akan jalan terus.Menurutnya, The Rayja sudah mengantongi izin dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota Batu.
"Izin sudah lengkap semuanya. Jadi, mungkin tidak ada alasan (pembangunan) untuk tidak dilanjutkan," terang Suryo, Jumat (23/11/2012).
Pembanguan The Rayja ini sempat menuai protes dari warga dari berbagai desa karena dikwatirkan merusak sumber mata air umbul gemulo yang tidak jauh dari area tersebut. Pada Mei lalu, sekitar 5.000 warga Kota Batu ngluruk balaikota.
Sejak Jumat (23/11/2012) pagi, belasan pekerja terlihat mendirikan gudang peralatan. Beberapa bahan seperti triplek, seng, batu, dan kayu mulai disediakan. Satu alat berat seperti bulldozer pun dikerahkan. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah. Di lahan itu, terdapat gunungan tanah bekas pengerukan yang dilakukan beberapa bulan lalu.
Jubir The Rayja, Suryo Widodo membenarkan bahwa pembangunan The Rayja akan jalan terus.Menurutnya, The Rayja sudah mengantongi izin dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota Batu.
"Izin sudah lengkap semuanya. Jadi, mungkin tidak ada alasan (pembangunan) untuk tidak dilanjutkan," terang Suryo, Jumat (23/11/2012).
Pembanguan The Rayja ini sempat menuai protes dari warga dari berbagai desa karena dikwatirkan merusak sumber mata air umbul gemulo yang tidak jauh dari area tersebut. Pada Mei lalu, sekitar 5.000 warga Kota Batu ngluruk balaikota.
Akses Surabaya.Tribunnews.com
lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar