Kamis, 22 November 2012

DPRD Kota Batu Minta Walikota Batu Ajukan Usulan Regulasi Sumber Mata Air





DPRD KOTA BATU Minta Walikota Batu Ajukan Usulan Regulasi Sumber Mata Air
Dikutip dari harian Surya Sabtu, 5 Mei 2012 06:00 WIB
TRIBUNJATIM.COM,BATU-Ketua Komisi A (bidang Pemerintahan dan Hukum) DPRD Kota Batu, Sunardi mengkritik rencana Wali Kota itu sebagai wacana belaka. Untuk menguji kesungguhan rencana itu¸ia minta Wali Kota mengajukan surat resmi membuat regulasi kepada DPRD agar nanti komisi-komisi yang menilainya.
“Silakan masukkan usulan (regulasi) ke DPRD, bukan wacana-wacana yang tidak jelas,” kritik politisi Partai Demokrat ini kepada Surya, Jumat (4/5/2012).
Sebelumnya, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengaku sadar belum mengelola sumber mata air dengan baik. Di Batu, terdapat 111 sumber mata air yang harusnya dimanfaatkan dan didistribusikan untuk kelangsungan hidup masyarakat lebih luas.
Karena itu, Wali Kota pilihan PDIP ini menjadikan pelajaran demonstrasi warga Bumiaji (Selasa, 4/5) dan sekitarnya yang menolak pembangunan Cottage The Rayja. Warga menolak lanataran tidak jauh dari lahan The Rayja terdapat sumber mata air besar Umbulan Gemulo.  Eddy berencana menata dan membuat aturan mengenai sumber mata air ini. Peran masyarakat untuk ikut menjaga sumber mata air juga dibutuhkan untuk mengawasi jalannya aturan nanti.
“Insya Allah peristiwa (penolakan) ini kami ambil hikmahnya. Saya sebagai kepala daerah baru menyadari kalau sumber mata air belum dikelola dengan baik. Nah, sekarang harus kita perbaiki,” ujar Eddy saat ditemui di rumah dinasnya di belakang kantor Pemkot Batu, Jumat (4//20125).
Pada Kamis (3/5) malam, Eddy menandatangani kesepakatan untuk mencabut izin pembangunan The Rayja atas desakan warga di kantor Desa Bumiaji. Kendati begitu, ketika ditanya apakah akan mencabut izin pembangunan The Rayja? Eddy tidak menjawabnya dengan tegas.
Menurutnya, pelu ada penataan tata ruang dan wilayah, semua tidak serta merta mengikuti aturan yang sudah diperdakan. Fokus Pemkot sekarang adalah (meneliti) izin yang sudah dikeluarkan. “Kami lebih mementingkan sumber air,” tambahnya.
Penataan itu nantinya diharapkan tidak lagi ada aturan yang tumpang tindih. Menurutnya, warga menolak pembangunan The Rayja, tapi di Batu masih banyak hotel maupun villa yang di bawahnya ada sumber mata airnya. “Bukan hanya sumber mata air gemulo saja, tapi juga di tempat-tempat lain,” pungkasnya.
Sumber : Surya
Reporter : Iksan Fauz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar