BATU-Wacana
membuat objek wisata di kawasan hutan ternyata langsung memberikan dampak yang
luar biasa bagi pelestarian lingkungan hidup. Petak nomor 44 Perhutani yang
berada diwilayah Desa Tulungrejo langsung terlihat aktivitas perambahan hutan. Tidak
hanya penebangan pohon, aktivitas membakar ilalang dan pepohonan pinus jelas
terlihat jelas. Dikhabarkan aktivitas ini terlihat beberapa saat setelah Dinas Pariwisata melemparkan
wacana akan membangun objek wisata alam
di kawasan hutan.
Pengelolaan objek wisata di areal hutan ini
akan dilakukan bersama sama dengan Perhutani. Beberapa sumber Malang
Expres menyebutkan bahwa wacana tersebut diikuti dengan pembukaan lahan hutan
serta penebangan disekitar lokasi. “Tidak hanya penebangan, membakar ilalang juga
terlihat disana, entah itu aktivitas Perhutani atau bukan, yang jelas ada
warga setempat yang ikut menebangi dan
membakar pohon itu,” terang sumber Malang Ekespres yang enggan disebut namanya
itu.
Sumber ini
menyebut bahwa pembabatan hutan tersebut
ada kaitannya dengan wacana yang dilempar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu yakni
akan membangun wisata hutan. Kawasan hutan ini dimungkinkan akan dibuka untuk
sarana wisata. Eksploitasi hutan ini sangat disesalkannya, ia khawatir kerusakan hutan akan semakin
nyata dengan keberadaan wana wisata tersebut. Luas lahan yang akan digarap
diperkirakan sebesar 3 hingga 5 Hektar.
A Faidhal
Rahman, Pemerhati Wisata Kota Batu menyesalkan
langkah Dinas Pariwisata. Harusnya sebelum melaksanakan program, Dinas
Pariwisata harus membuat rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah
(RIPPDA). Malang Expres.(muh/nda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar