Kamis, 11 September 2014

PETAK No 44 PERHUTANI Desa Tulungrejo Dibabat



BATU-Wacana membuat objek wisata di kawasan hutan ternyata langsung memberikan dampak yang luar biasa bagi pelestarian lingkungan hidup. Petak nomor 44 Perhutani yang berada diwilayah Desa Tulungrejo langsung terlihat aktivitas perambahan hutan. Tidak hanya penebangan pohon, aktivitas membakar ilalang dan pepohonan pinus jelas terlihat jelas. Dikhabarkan aktivitas ini terlihat beberapa  saat setelah Dinas Pariwisata melemparkan wacana  akan membangun objek wisata alam di kawasan hutan.
Pengelolaan  objek wisata di areal  hutan ini  akan dilakukan bersama sama dengan Perhutani. Beberapa sumber Malang Expres menyebutkan bahwa wacana tersebut diikuti dengan pembukaan lahan hutan serta penebangan disekitar lokasi. “Tidak hanya penebangan, membakar ilalang juga terlihat disana, entah itu aktivitas Perhutani atau bukan, yang jelas ada warga  setempat yang ikut menebangi dan membakar pohon itu,” terang sumber Malang Ekespres yang enggan disebut namanya itu.
Sumber ini menyebut bahwa pembabatan hutan  tersebut ada kaitannya dengan wacana yang dilempar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu yakni akan membangun wisata hutan. Kawasan hutan ini dimungkinkan akan dibuka untuk sarana wisata. Eksploitasi hutan ini sangat disesalkannya,  ia khawatir kerusakan hutan akan semakin nyata dengan  keberadaan wana wisata  tersebut. Luas lahan yang akan digarap diperkirakan sebesar 3 hingga 5 Hektar.
A Faidhal Rahman, Pemerhati Wisata Kota Batu menyesalkan  langkah Dinas Pariwisata. Harusnya sebelum melaksanakan program, Dinas Pariwisata harus membuat rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah (RIPPDA). Malang Expres.(muh/nda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar