Selasa, 22 Juli 2014

Wali Kota Batu Dilaporkan ke Polda Jatim

Selasa, 22 Juli 2014 22:33 WIB
Surya Online Surabaya.
 Wali Kota Batu Edi Rumpoko dilaporkan ke Polda Jatim oleh Walhi, Selasa (22/7/2014). Orang nomor satu di Kota Batu itu dianggap telah melakukan kejahatan lingkungan karena mengeluarkan izin pembangunan hotel di atas lokasi sumber air Umbul Gemulo di Batu.
Selain Wali Kota Edi Rumpoko, dalam laporan Walhi Jawa Timur ini juga ada tiga terlapor lain, yakni Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, M Samsul Bakri, Direktur PT Panggoan Sarkarya Sukses Mandiri, Wili Suhartanto dan PT Panggon Sakarya Sukses Mandiri secara kelembagaan.
“Ada empat terlapor dalam perkara ini. Dan terlapor utamanya adalah Wali Kota Batu Edi Rumpoko,” kata Abdul Rohman, Divisi Hukum Walhi Jatim saat di SPKT Polda Jatim, Selasa (22/7/2014) sore.
Menurut Rohman, pembangunan hotel di atas sumber air Umbul Gemulo harus dihentikan dan izinnya dicabut sebab pembangunan itu melanggar ketentuan dan sangat merugikan masyarakat lantaran berdampak pada volume air. Debit air Sumber Gemulo berkurang.
“Izin yang dikeluarkan itu jelas salah. Tanpa ada kajian hukum yang benar, dan dolumen UKL-UPL nya juga abal-abal. Jadi izin harus dicabut dan pembangunan hotel itu harus dihentikan supaya tidak merusak lingkungan,” tandasnya.
Buktinya, lanjut Rohman, dokumen lingkungan dalam perizinan dari pemerintah itu tidak sesuai dengan kajian lingkungan yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dilakukan setelah izin keluar, dan hasilnya memang tidak sesuai dengan dokumen UKL-UPL yang ada terkait perizinan hotel tersebut.
Dicontohkan, dari penelitian yang dilakukan Unibraw dinyatakan bahwa pengerukan tanah di atas sumber air itu maksimal hanya lima meter. Tapi, di UKL-UPL tersebut malah hotel dibangun dengan baseman yang kedalamannya mencapai sepuluh meter.  “Ini jelas melanggar,” tandasnya.
Berjarak sekitar 150 meter di atas sumber air Umbul Gemulo, sejak tiga tahun lau dibangun hotel bintang empat. Sejak pembangunan dilakukan, debit air dari sumber air ini mulai dirasa perubahannya oleh warga. “Menurut warga, sejak awal pembangunan hotel itu, debit air terus menurun,” ujar Rohman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar