KONFLIK LAHAN: Kota Batu Siapkan Rp100 Miliar Beli
Kawasan Gemulo
Yoseph
Pencawan - Selasa, 02 April 2013, 20:41 WIB
BISNIS.COM,
BATU--Pemkot Batu Jawa Timur membutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk
membeli lahan di sekitar sumber air Gemulo Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai
kawasan konservasi.
Wali Kota
Batu Eddy Rumpoko mengatakan solusi untuk menyelesaikan konflik antara warga
dengan pihak Hotel The Rayja adalah dengan membeli lahan di sekitar mata air
untuk dijadikan kawasan konservasi.
“Dalam
setahun ke depan pemkot akan lebih berkosentrasi untuk menyelamatkan sumber
Gemulo. Hanya saja dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut
tidaklah sedikit. Setidaknya pemkot membutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar
untuk merealisasikannya,” kata Eddy saat melakukan pertemuan dengan warga
peduli mata air, Selasa (2/4/2013).
Pemkot Batu
sendiri berinisiatif untuk membeli lahan di sekitar sumber mata air Gemulo agar
kawasan tersebut tetap menjadi lahan konservasi dan penelitian.
Bahkan masalah
yang terjadi di sumber air tersebut telah menjadi kajian khusus Pemkot Batu.
Hal itu
dilakukan pemkot sebagai upaya untuk menyelamatkan mata air dan lingkungan yang
ada di sekitarnya.
Artinya
pemkot tidak hanya membahas tentang pembangunan Hotel The Rayja saja tetapi
juga mengevaluasi keberadaan bangunan-bangunan lain yang ada di sekitar sumber
mata air Gemulo.
“Pemkot siap
bersikap tegas jika nanti keberadaan kawasan Gemulo benar-benar dijadikan lahan
konservasi dan penelitian.
Untuk itu
peraturan yang menjelaskan jika kawasan tersebut harus steril dari keberadaan
bangunan minimal berjarak 200 meter dari mata air juga harus dirubah,” ujarnya.
Dengan
adanya perubahan regulasi itu maka bangunan baik hotel maupun rumah penduduk
yang sudah berdiri disekitar sumber mata air Gemulo harus direlokasi.
Khusus untuk
rumah penduduk yang berada disekitar sumber mata air Gemulo akan direlokasi
dengan menggunakan dana dari pemerintah. Untuk melaksanakan itu Pemkot Batu
akan melakukan koordinasi dengan DPRD Kota Batu.
“Apalagi
pemkot juga harus mempertimbangkan dampak sosial yang akantimbul dari kebijakan
tersebut misalnya mempertimbangkan nasib warga yang saat ini bekerja di hotel
yang nantinya terpaksa harus direlokasi,” urai dia.
Salah satu
warga peduli mata air Kota Batu Imam Yunanto mengatakan pihaknya menaruh
harapan agar pemkot menjadikan kawasan tersebut untuk konservasi dan
penelitian.
“Karena pada
dasarnya warga ingin agar potensi alam yang ada di daerahnya dalam hal ini
sumber mata air bisa terselamatkan dari gencarnya pembangunan kota,”
tuturnya.(k25/yop)
Sumber :
Mohammad Sofi'i
Editor :
Yoseph Pencawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar