Rabu, 03 April 2013

Akhirnya Lahan Sekitar Sumber Umbulan Gemulo dijadikan Lahan Konservasi



Sumber Gemulo Jadi Lahan Konservasi
Rabu, 03/04/2013 11:25 WIB


Dikutip dari Memo Arema — Kekecewaan warga yang timbul akibat tidak hadirnya Walikota Batu, Eddy Rumpoko dalam pertemuan Senin (1/4/2013) di Bumiaji, terbayar sudah. Beberapa perwakilan warga 3 desa keluar dari ruangan pertemuan Bina Praja, Selasa (2/4/2013) dengan wajah sumringah.
Hanya saja, kali ini warga peduli sumber air ini tidak bersedia untuk diwawancarai. ”Alhamdulillah, wawancaranya langsung ke Pak Eddy (Eddy Rumpoko-red) saja,” ujar H Rudi, koordinator warga peduli sumber air kepada Memo.
Hasil pertemuan tertutup yang dilakukan kemarin memang melegakan masyarakat. Karena walikota memutuskan untuk membeli lahan di sekitar mata air agar kawasan tersebut tetap menjadi lahan konservasi dan penelitian.
Eddy Rumpoko menjelaskan, masalah yang terjadi di kawasan Sumber Mata Air Umbul Gemulo ini telah menjadi kajian khusus Pemkot Batu. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan mata air dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
“Artinya, kita tidak hanya membahas tentang rencana pembangunan hotel The Rayja saja. Tetapi kita juga mengevaluasi tentang keberadaan bangunan-bangunan lain yang ada di sekitar Umbul Gemulo,”ujar Eddy Rumpoko, usai bertemu warga.
Ia menjelaskan, Pemkot Batu siap bersikap tegas jika nanti keberadaan kawasan Umbul Gemulo benar-benar dijadikan lahan konservasi dan penelitian. Untuk itu peraturan yang menjelaskan jika kawasan Umbul Gemulo harus steril dari keberadaan bangunan minimal dengan jarak 200 meter dari mata air, juga harus dirubah.
Dengan adanya perubahan regulasi itu, nantinya akan ada bangunan hotel maupun rumah penduduk yang sudah berdiri harus direlokasi dari tempat tersebut. “Khusus rumah-rumah penduduk yang ada di sana (kawasan Umbul Gemulo-red) akan direlokasi dengan menggunakan dana dari pemerintah,” tambah Eddy.
Dalam jangka waktu setahun ke depan, pemkot akan berkosentrasi dalam penyelamatan Umbul Gemulo. Dengan kata lain, dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut juga tidak sedikit. Setidaknya pemkot membutuhkan anggaran sekitar Rp 100 milyar untuk melaksanakannya.
Untuk itu, walikota akan mengkoordinasikan rencana ini dengan DPRD Kota Batu, termasuk mempertimbangkan dampak sosial yang mungkin diakibatkan dari kebijakan tersebut. (dan)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar