Balaikota Batu dikuasai Demonstran, Walikota setuju hentikan pembangunan Hotel The Rayja
Protes
izin hotel, warga 6 desa 'kuasai' balai kota
Hari Istiawan
Senin, 17 Juni 2013 − 15:28 WIB
Sindonews.com - Merasa sumber mata airnya diusik, ribuan
warga enam desa menyerbu Balai Kota Pemkot Batu, Jawa Timur. Dalam aksinya
mereka menutut Pemkot mencabut izin hotel yang berada disumber mata air warga.
Aksi warga dari Desa Bumiaji, Bulukerto, Sidomulyo, Pandanrejo, Torongrejo, dan
Sumberbrantas, Kota Batu sempat memanas ketika mereka dihadang Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batu yang berjaga di pagar balai kota Pemkot
Batu.
Massa yang beringas kemudian merobohkan pagar tersebut dan menduduki kantor
Pemkot Batu. Massa tidak memperkenankan pejabat yang berada di dalam keluar
dari kawasan perkantoran.
Tokoh masyarakat sekitar sumber air Umbul Gemulo, Rudi, menuntut Wali Kota
batu, Eddy Rumpoko mencabut izin pembangunan hotel The Rayja saat itu juga.
"Kami tidak ingin diberi janji-janji saja seperti yang terjadi selama
ini," kata Rudi di depan massa, Senin (17/6/2013).
Meski ditengah guyuran rintik hujan, ribuan warga tetap bertahan menunggu Wali
Kota Batu menemui massa.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko akhirnya menemui warganya dan berharap aksi kali
ini dilakukan karena warga mencintai Kota batu. Ia mengatakan jika sudah sering
komunikasi dengan masyarakat sekitar Gemulo untuk mencari jalan keluar.
"Ada beberapa poin penting terkait sumber mata air Gemulo ini,"
katanya.
Terkait tuntutan warga soal pencabutan izin pembangunan The Rayja, Eddy mengaku
jika Pemkot sudah melakukan dengan proses-proses agar tidak menimbulkan
kerugian secara Hukum terhadap Pemkot.
"Pemkot punya komitmen menjaga lingkungan dan mengedepankan pembangunan
serta menyalurkan kebutuhan air bagi masyarakat," ujarnya.
(ysw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar