Jumat, 21 Juni 2013

Balaikota Batu dikuasai Demonstran, Walikota setuju hentikan pembangunan Hotel The Rayja



Protes izin hotel, warga 6 desa 'kuasai' balai kota

Hari Istiawan
Senin,  17 Juni 2013  −  15:28 WIB

Sindonews.com - Merasa sumber mata airnya diusik, ribuan warga enam desa menyerbu Balai Kota Pemkot Batu, Jawa Timur. Dalam aksinya mereka menutut Pemkot mencabut izin hotel yang berada disumber mata air warga.

Aksi warga dari Desa Bumiaji, Bulukerto, Sidomulyo, Pandanrejo, Torongrejo, dan Sumberbrantas, Kota Batu sempat memanas ketika mereka dihadang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batu yang berjaga di pagar balai kota Pemkot Batu.

Massa yang beringas kemudian merobohkan pagar tersebut dan menduduki kantor Pemkot Batu. Massa tidak memperkenankan pejabat yang berada di dalam keluar dari kawasan perkantoran.

Tokoh masyarakat sekitar sumber air Umbul Gemulo, Rudi, menuntut Wali Kota batu, Eddy Rumpoko mencabut izin pembangunan hotel The Rayja saat itu juga.

"Kami tidak ingin diberi janji-janji saja seperti yang terjadi selama ini," kata Rudi di depan massa, Senin (17/6/2013).

Meski ditengah guyuran rintik hujan, ribuan warga tetap bertahan menunggu Wali Kota Batu menemui massa.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko akhirnya menemui warganya dan berharap aksi kali ini dilakukan karena warga mencintai Kota batu. Ia mengatakan jika sudah sering komunikasi dengan masyarakat sekitar Gemulo untuk mencari jalan keluar.

"Ada beberapa poin penting terkait sumber mata air Gemulo ini," katanya.

Terkait tuntutan warga soal pencabutan izin pembangunan The Rayja, Eddy mengaku jika Pemkot sudah melakukan dengan proses-proses agar tidak menimbulkan kerugian secara Hukum terhadap Pemkot.

"Pemkot punya komitmen menjaga lingkungan dan mengedepankan pembangunan serta menyalurkan kebutuhan air bagi masyarakat," ujarnya.

(ysw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar