PEMKOT BATU DIDEMO LAGI!! “Fosad
Dukung Rakyat Batu “
Written By redaksiberitalima on Rabu, 02 Mei 2012 | 10:50 PM
Masih terkait dengan pembangunan The Rayja resort and cottage
Konflik sumber air Gemulo terkait dengan rencana pembangunan
The Rayja Cottage makin meruncing. Musyawarah membahas persoalan sumber air
yang diadakan di Pendopo Cakra Bhakti kecamatan Bumiaji yang di hadiri oleh
Eddy Rumpoko selaku Walikota Batu pada hari minggu 29 April lalu ternyata tidak
menyurutkan masyarakat Bumiaji yang kontra dengan adanya pembangunan Hotel
tersebut.
Hari Selasa
1 Mei , bertepatan dengan Mayday , Masyarakat yang kontra dengan pembangunan
Hotel berbondong-bondong melakukan demo untuk memaksa Camat Bumiaji segera
menolak pembangunan The Rayja. Tak hanya menggelar Spanduk yang berisi
penolakan lengkap dengan ratusan tanda tangan demonstran, berbagai orasi juga
terlontar dari mulut para perwakilan demonstran.
Edi Rumpoko
yang sedianya hadir di kecamatan Bumiaji, pada hari itu tidak bisa memenuhi
janjinya karena sedang menyambut kedatangan
menteri Pariwisata yang akan melakukan kunjungan ke Kota Wisata Batu.
Beberapa demonstran mengaku kecewa karena tidak bisa bertemu langsung dengan ER sebagaimana yang dijanjikan pada
saat menjawab demo yang digelar di depan kantor Pemkot di jalan Panglima
Sudirman, Kota Batu pada hari Rabu (25/4) lalu.
Arief As
siddiq, Camat Bumiaji mulai bergeming. Diruang kerjanya saat ditemui perwakilan
demonstran yang mewakili 5 Desa itu
mulai keluar untuk menyatakan sikapnya. Dengan dikawal beberapa demonstran dan
pihak aparat kepolisian setempat, dihadapan warga yang kontra , Arief
menyatakan menolak pembangunan The Rayja cottage.
“Dengan
ini, terkait dengan tuntutan masyarakat yang menyampaikan aspirasi pada hari
ini, Selasa 1 Mei 2012 yang mana menyampaikan tuntutan agar ijin dicabut
kembali karena dinyatakan menyalahi aturan dan mengganggu keberadaan sumber air
Gemulo. Kami sepakat memperjuangkan
aspirasi , selaku pimpinan dari Kecamatan Bumiaji setuju untuk memperjuangkan
aspirasi harapan masyarakat yang dimaksud, agar perijinan pembangunan cottage
ini dicabut . Demikian untuk menjadikan perhatian.
Bumiaji 1 Mei 2012 tertanda Arief As Siddiq, Camat Bumiaji. “
,demikian isi surat pernyataan yang
ditandatangani diatas materai dengan
disaksikan oleh M Syamsul dari KPPT, Edy Murtono, Imam Suryono dari Kabag
Pemerintahan, Wicaksono dari Bappeda serta 5 perwakilan dari Desa Sidomulyo,
Desa Bulukerto, Desa Bumiaji, Desa Giripurno, Desa Pandanrejo dan perwakilan
dari PKK.
Tidak puas
dengan menggelar aksi demo di depan kantor kecamatan, para demonstran bergerak
ke kantor Pemkot Batu dengan berjalan kaki. Pihak Polres Kota Batu dibantu
Satpol PP dan beberapa anggota Koramil
dengan sigap berjaga-jaga didepan kantor
Pemkot Batu. Kawasan Jalan Panglima Sudirman ditutup. Bahkan, Kapolres Batu,
Muhammad Sumartono ikut turun langsung ke lapangan untuk mengantisipasi
tindakan-tindakan anarkhis yang bisa saja terjadi.
Sesampainya
didepan Pemkot, aksi perwakilan para demonstran
mulai terlihat dengan melakukan orasi yang intinya menuntut pencabutan
ijin pembangunan The Rayja demi penyelamatan sumber mata air Gemulo. 5 orang
perwakilan demonstran dipersilahkan untuk masuk dan bernegosiasi dengan pihak
Pemkot. Sekitar satu jam kemudian mereka keluar bersama dengan perwakilan
Pemkot. Robiq Yunianto, selaku Kabag Humas dan protokoler tampil dihadapan
demonstran untuk menjawab tuntutan mereka. Dia mengatakan bahwa paling lambat
hari kamis ijin pendirian hotel akan segera dicabut.
Setelah
mendengar sendiri jawaban dari perwakilan Pemkot, para demonstran membubarkan diri dan pulang kembali .Namun,
Haji Rudi, selaku ketua koordinator demonstran
mengancam akan kembali lagi ke Pemkot dengan massa yang lebih
banyak pada hari Kamis jika ijin pembangunan Hotel belum juga
dicabut.
Sementara itu ditempat terpisah, Ketua LBH FOSAD di Jakarta,
Faisal Riza Rahmat siap mendukung rakyat Bumiaji jika tenaganya dibutuhkan.
Menurutnya pembangunan cottage Tersebut harus segera dicabut ijinnya jika
terbukti bisa membahayakan kelangsungan hidup rakyat Bumiaji , khususnya yang
mengkonsumsi air dari sumber mata air umbulan Gemulo. (Yat)