Rabu, 26 Desember 2012

Wawali Batu terlantik, terkait Hotel The Rayja membingungkan



Wawali Batu : Program 100 Hari Itu Orde Baru
Rabu, 26 Desember 2012 19:59 WIB | Editor: Rudy Hartono | Reporter : Iksan Fauzi

SURYA Online, BATU -  Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan bersama Wali Kota Eddy Rumpoko, pihaknya tidak memiliki program 100 hari. Menurut Punjul, program jangka pendek seperti itu  merupakan tinggalan orde baru.

Punjul yang baru saja dilantik Gubernur mendampingi Eddy Rumpoko untuk lima tahun ke depan akan menjalankan program kerja sesuai visi dan misinya. Yakni, membangun pariwisata ASEAN Park tingkat internasional. Selanjutnya melaksanakan program pertanian organik.

Karena basisnya pariwisata dan pertanian, kata politisi PDIP ini, tidak mungkin di Batu itu berdiri beton-beton semua. Dalam artian, program harus mendukung pariwisata dan pertanian. Ke depan, di Batu memperbanyak toko oleh-oleh saja. Terkait hotelnya bisa ke Kabupaten Malang maupun Kota Malang.

“Tentunya kami sudah koordinasi dengan kepala daerah lain. Pemkot Malang, dan Kabupaten Malang,” kata Punjul usai dilantik Gubernur di gedung DPRD Kota Batu, Rabu (26/12/2012).

Mengenai kasus pembangunan hotel "The Rayja" yang ditolak warga karena akan merusak lingkungan di sumber mata air Gemulo di Jl Raya Punten, ia menyatakan, masalah lingkungan masyarakat sebaiknya mempertahankan lingkungan hidup. Tapi masih banyak warga yang membuang kotoran di sembarang tempat. Dan ini belum terpikirkan oleh semua pihak.

“Lingkungan hidup harus seperti ini seperti itu, tapi tingkah laku kita belum sampai ke sana (menjaga). Itu (pembangunan The Rayja) komitmennya sudah jelas. Kalau memang nanti ada pengurangan dan pencemaran ke sumber Gemulo, ya langsung kita tutup. Sekarang kan belum dibangun kok dicegah. Kita harus bersama sama mengawal,” pungkasnya.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar