Jumat, 15 November 2013

Ketua DPRD Batu, ngundang warga tapi ditinggal pergi



Ketua DPRD Ingkar Janji, Warga Terlantar
Jumat, 18 Oktober 2013 20:19 WIB

KECEWA - Warga peduli sumber mata air Umbul Gemulo kecewa terhadap Ketua DPRD Suliadi karena ditunggu 1,5 jam yang bersangkutan tidak datang untuk hearing di Gedung DPRD, Jumat (18/10/2013).
SURYA Online, BATU - Sekitar 150 warga Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) Umbul Gemulo, yang berniat menghadiri undangan dengar pendapat di DPRD merasa kecewa dengan Suliadi, Ketua DPRD. Pasalnya, setelah ditunggu selama 1,5 jam politikus PDIP tersebut tidak muncul. Karena kesal, warga sepakat meninggalkan gedung DPRD.
Salah satu anggota FMPMA Umbul Gemulo, Sukiswanto mengatakan, kehadirannya di gedung rakyat itu diundang Suliadi. Sesuai surat yang diterima Koordinator FMPMA nomor 005/266/422.040/2013 tertanggal 16 Oktober dan bersifat penting.
Undangan tersebut tertulis menindaklanjuti surat FMPMA tertanggal 20 September 2013 nomor 050/FMPMA/IX/2013, perihal permohonan dengar pendapat. Sesuai rapat badan musyawarah (banmus) akhir September lalu, dengar pendapat dijadwalkan Jumat (18/10/2013) pukul 13.00 WIB hingga selesai.
"Kami diundang Ketua DPRD hari ini jam 13.00. Kami datang tepat waktu. Tapi hingga 1,5 jam, tidak ada kejelasan. Padahal ini undangan resmi ternyata ketua DPRD tidak datang, dan tidak ada pemberitahuan kepada kami. Kami kecewa sekali dan marah kepada wakil rakyat, ini bentuk pelecehan kepada masyarakat,” kecamnya.
Pihak Sekwan sebenarnya sudah menempel surat undangan dengar pendapat tersebut di masing-masing fraksi. Namun, seperti tabiat anggota DPRD Kota Batu selama ini selalu datang terlambat. Setelah lama menunggu, baru Wakil Ketua DPRD, Sugeng Hariono menemui di teras gedung dan mempersilakan warga masuk ke ruangan, namun ditolak lantaran tidak ada ketua DPRD.  "Sesuai agenda Banmus, sekarang hearing. Tapi kawan-kawan berhalangan hadir, dan saya tidak mendapat deposisi memimpin hearing,” ujar politisi Hanura ini.
Tim advokasi warga dari MCW, Lutfi J Kurniawan menyayangkan sikap legislatif. Menurutnya, anggota DPRD telah menghina lembaganya sendiri. "Ini menunjukkan sistem manajemen DPRD Kota Batu amburadul, mereka melakukan contempt of parliament (penghinaan parlemen).