Selasa, 27 November 2012

PROTES HOTEL THE RAYJA, ANAK PERUSAHAAN HOTEL PURNAMA MENGHANGAT LAGI



Protes The Rayja Menghangat Lagi
Selasa, 27 November 2012 21:47 WIB | Dibaca: 45 | Editor: Suyanto | Reporter : Iksan Fauzi 

SURYA/IKSAN FAUZI
AKSI SIMPATIK- Belasan pemuda dari FMPMA menggelar aksi simpatik di depan Hotel Purnama dan sekitar kawasan sumber mata air Gemulo di Jl Raya Punten, Selasa (27/11/2012). Aksi ini dilakukan agar Kementerian Lingkungan Hidup yang rapat di hotel purnama tahu kondisi air di Batu semakin memprihatinkan.


SURYA Online, BATU - Belasan pemuda dari Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) Desa Bulukerto menggelar aksi damai menolak pembangunan The Rayja Cottage di Jl Raya Punten yang sempat ramai empat bulan lalu. Kali ini, aksi mereka mencari perhatian dari kementerian lingkungan hidup yang sedang berkunjung di Kota Batu.

Sekitar pukul 11.00, satu per satu para pemuda ini berdatangan di depan Hotel Purnama Jl Raya Punten. Di seberang hotel dan didepan kawasan sumber mata air Gemulo itu, mereka memasang banner berukuran kurang lebih 3 meter kali 4 meter.

Di banner berbentuk surat pernyataan tersebut tertulis sebuah permintaan kepada Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko agar menempati janjinya mencabut ijin pembangunan The Rayja Cottage di kawasan konservasi sumber mata air Gemulo. Janji itu tertuang dalam surat pernyataan Wali Kota atas desakan warga pada tanggal 3 Mei 2012 dengan bermaterai.

Beberapa pemuda juga membawa peringatan yang tertulis di kertas karton. Antara lain bertuliskan, ‘Ini Mata Air Kami Jangan dijadikan Air Mata’, ‘Selamatkan Kota Batu dari Bencana dan Krisi Air’, ‘Batu Aman Jawa Timur Selamat’, serta ‘Jauhkan Tangan Kapitalis dari Mata Airku dan Hutanku’.

Salah satu peserta aksi, Imam Bunarto menyatakan, aksi itu dilakukan di depan Hotel Purnama karena pemilik hotel itu juga pemilik The Rayja dan juga masih di sekitar kawasan sumber mata air gemulo. Sumber mata air Gemulo sendiri merupakan satu-satunya sumber yang memenuhi kebutuhan air warga Desa Bulukerto serta masyarakat Malang.

“Kebetulan di Hotel Purnama juga sedang digelar rapat oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sekalian supaya kementerian juga tahu kalau sumber mata air di batu sedang bahaya,” tegas Imam di sela aksi.

Peserta lainnya, Aris  Sudarsono meminta Pemkot Batu memperhatikan lingkungan hidup di Batu. Batu adalah hulu dan jantungnya air di Jawa Timur. “Andaikata sumber air di Batu mati, maka di Jawa Timur akan kekeringan,” katanya.

Aksi itu untuk melindungi sumber mata air dimana tidak jauh dari sumber ini akan dibangun The rayja Cottage. Warga merasa khawatir jika pembangunan itu terjadi akan merusak sumber air dan mereka mengkonsumsi lebih banyak air sumber gemulo.

“Tidak tahu apa yang akan terjadi jika nanti bangunan itu sudah jadi. Seandainya terjadi penurunan debit air, bagaimana masyarakat Batu? Sekarang saja masyarakat Batu kekurangan air untuk mengaliri sawah dan kebutuhan sehari-hari,” paparnya.

Terpisah, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kota batu, M Syamsul Bakri mengatakan, ijin pembangunan The Rayja sudah lengkap dan memenuhi prosedur.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/

 
Sudah saatnya masyarakat mulai bangkit  melakukan Protes terhadap ketidak adilan ini. Apakah kita akan mendiamkan saja bila sumber mata air Umbulan Gemulo ini debitnya akan menurun dalam jangka panjang? Memang dalam jangka waktu 5 tahun belum terasa penurunan debit sumber mata airnya, tapi kalau sudah lebih 5 tahun barulah perubahan tersebut akan dirasakan oleh warga masyarakat di 5 desa. Belum lagi nanti pencemaran dari bakteri Eccoli yang ditimbulkannya. Meskipun Investor Hotel Purnama / Hotel The Rayja ini telah berjanji membuat IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) yang sangat canggih, apakah kita akan memantau setiap hari bahwa IPAL tersebut difungsikan setiap hari? Mengingat biaya operasional IPAL tersebut sangat mahal? Apakah kita yang mengkonsumsi sumber mata air Umbulan Gemulo nanti dijamin tidak akan terkontaminasi bakteri Eccoli? Hmm .... Dinas Kesehatan Kota Batu sekali waktu tolong alokasikan seminar sehari perihal bakteri Eccoli ini, agar  Kantor Perijinan Satu Atap di Kota Batu bisa lebih pandai  & lebih CERDAS dalam mengeluarkan berbagai bentuk perijinan yang bersentuhan dengan Sumber Mata Air.